Pengertian Resonansi

Pengertian Resonansi

Tahukah kamu mengapa kentongan (kayu berongga) menghasilkan bunyi yang lebih nyaring (keras) daripada kayu yang tidak berongga ketika dipukul? Bunyi yang dihasilkan akan lebih keras lagi jika volume rongga diperbesar. Gejala seperti ini juga terjadi pada alat-alat musik seperti gitar, seruling, dan gendang. Mengapa gejala seperti itu terjadi?

Pada pembahasan tentang gelombang telah diketahui bahwa bunyi merupakan getaran yang merambat dalam bentuk gelombang longitudinal. Getaran tersebut mempengaruhi medium di sekitarnya. Artinya medium yang dilalui bunyi ikut bergetar. Salah satu akibat pengaruh getaran terhadap medium di sekitarnya (udara) adalah timbulnya bunyi yang semakin keras. Gejala seperti ini dinamakan resonansi.

Resonansi dapat terjadi pada kolom udara. Bunyi akan terdengar kuat ketika panjang kolom udara mencapai kelipatan ganjil dari seperempat panjang gelombang bunyi.

Untuk memahami gejala resonansi lakukan Unjuk Kerja pada ayunan berikut:

Unjuk Kerja 6.3 Resonansi pada ayunan

1. Siapkan 5 buah bandul, 2 tiang pendukung, kawat, dan benang.
2. Gantungkan bandul-bandul.

Panjang benang pada bandul A sama dengan panjang benang pada bandul C dan panjang benang pada bandul B sama dengan panjang benang pada bandul D.

3. Ayunkan bandul A, lalu amati yang terjadi pada bandul lainnya.

4. Ulangi dengan mengayunkan bandul B, C, dan seterusnya.

Ketika bandul A diayunkan, maka lama-kelamaan bandul C ikut berayun, sedangkan bandul yang lainnya diam. Jika bandul B yang diayunkan, hanya bandul D yang ikut berayun seirama dengan B. Jadi, hanya bandul yang panjang benangnya sama atau frekuensinya sama yang ikut berayun.

Jadi resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat pengaruh getaran benda lain yang memiliki frekuensi sama.

AYO BERAMAL GABUNG FOLLOWER

Popular Posts